Minggu, 31 Mei 2009

Hutan Kota Kurangi Pemanasan Global

http://marogi.files.wordpress.com/2009/04/hutan-kota-by-manda1.jpg?w=330&h=260

Ayolah Kawan, di hari bumi ini mari kita berjanji di hati-hati kita untuk slalu menjaga kelestarian hutan, baik itu kecil maupun besar.

JAKARTA–MI: Hutan kota di Jakarta Utara terus berkurang. Demikian dikatakan Kepala Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan Jakarta Utara, Dwi Putro, di Jakarta, Rabu (22/4).

Dwi mengatakan berdasarkan Undang-Undang Tata Ruang seharusnya luas hutan kota adalah 30 persen. “Yang ada sekarang jauh dari mencukupi,” ujarnya.

Menurut Dwi, saat ini ada empat titik yang merupakan hutan kota di Jakarta Utara. Di Marunda seluas 1,5 hektare, Kemayoran 4,6 hektare, Banjir Kanal Barat 2,4 hektare, dan Sunter 8,2 hektare. Sementara luas wilayah Jakarta Utara adalah 7.133 kilometer persegi dengan luas daratan 154 kilometer persegi.

Hutan kota yang ada saat inipun tidak terawat. Hutan kota Sunter yang terletak di RW 09 Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, misalnya. Hutan tersebut terlihat tidak terurus, sampah berserakan, jalanan dari susunan batu terbongkar, dan pohon banyak yang mati.

Dalam area seluas 8,2 hektare ini juga terdapat Waduk Cincin yang juga tidak terurus. Salah satu dari dua air mancur yang diresmikan sejak 2007 tidak lagi berfungsi. Padahal, anggaran untuk air mancur mencapai Rp1 miliar.

Penjaga Hutan Sunter, Jojon mengungkapkan rusaknya hutan tersebut karena anggaran pemeliharaan tidak lagi mengucur sejak tiga tahun lalu. “Dulu ada dana Rp 900 per bulan. Sudah tiga tahun tidak ada,” ujarnya.

Menurutnya, sebanyak 30 jenis pohon ada di kawasan tersebut, seperti Bintaro, Mangga, Sawo, Blantoro, Flamboyan, dan Angsana. “Yang hidup sekarang tinggal 25 persen,” ujarnya.

Dwi sendiri menyangkal bila penanganan dan pemeliharaan hutan Sunter berada di bawah instansinya. Menurut Dwi, kewenangannya ada di Dinas Kehutanan DKI Jakarta. “Hutan di atas 5 hektar wewenangnya ada di propinsi,” kata dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar